Searching...
Selasa, 15 Maret 2016

Rezeki orang rata-rata


Di satu sisi kita punya kuadran yang harus dilengkapi. Dan utamanya ada rumus tentang 3 besar yang menjadi kebanyakan gagasan utama. Mari kita coba bahas satu persatu..

Kuadran yang pertama adalah rezeki soal ruhani, atau bahasa kininya tentang jiwa. Kadang ada mereka yang melimpah disini padahal yang sisi yang lain biasa-biasa aja, bisa kurang malahh. Namun sayangnya kebanyakan orang melupakan untuk berharap dan memantaskan diri untuk memperoleh rezeki kuadran disisi ini..

Lanjut kuadran ke 2, adalah tentang rezeki fikri atau makanan untuk otak dan akal kita. Nah karena ini sedikit lebih terlihat, jadi bagi orang yang pandangannya sedikit jauh akan melimpah rezekinya disini. Namun jika kuadran ini terpenuhi, maka akan ada banyak yang termasuk golongan di kuadran ke 3 nanti termasuk bagaimana kita memperolehnya. Dan biasanya mereka punya 'kaca mata' yang luas dari pada orang yang banyak harta namun miskin akal.

Nah, ini nihh bukti terbesar kesuksesan faham kapitalisme. Bahwa yang beruntung adalah mereka yang berada dikuadran ini. Dengan rezeki yang sifatnya titipan malah jadi kebanggan. Hingga akhirnya jatah rezeki di kuadran jiwa dan akal terambil oleh kuadran ini karena energinya telah habis untuk memikirkan keberlimpahan di kuadran ini. Mungkin termasuk didalamnya, kesuksesan anak, investasi diseluruh penjuru dunia, dan mungkin harkat martabat yang hanya dihitung oleh pangkat jabatan yang mungkin pula mendapatkannya dengan sekali lagi mencurahkan energi yang mengambil rezeki di kuadran lain. Naudzubillahh..

Semoga pandangan sempit tentang apa yang menjadi kegelisahan saya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dan menyadarkan arti tentang 'rezeki' yang sebenarnya, serta membuat kita bersyukur terhadap rezeki yang sebenarnya Allah atur ukurannya yang sesuai bagi tiap-tiap manusia. Yang mungkin, sekali lagi saya ulang bahwa rezeki manusia itu pada umumnya rata-rata. Tinggal bagaimana kita meluaskan pandangan dan pemikiran kita tentang pemberian-Nya..

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!