Searching...
Senin, 19 Maret 2018

SABAR DAN SYUKUR


"Setiap kejadian dalam hidup, selalu mengandung hikmah. Tinggal bagaimana kita memaknainya.."
Dalam proses kehidupan, selalu ada yang namanya ujian. Sadar atau nggak sadar, itu mutlak hukumnya. Karena ujian, adalah salah satu bentuk tahapan untuk menempa seseorang.

Dan pada hakikatnya, bentuk ujian itu mirip-mirip alias nggak jauh beda. Bisa berupa kesedihan maupun kesenangan. Dua-duanya adalah ujian, seandainya kita bisa melihat lebih dalam.

----
11.00 | Tempat Resepsi
Saya hadir untuk menghadiri walimah, berfoto bersama. Tertawa bahagia, terasa haru di dada. Atas empati sebagai teman main di asrama.

Kisah walimah sahabat yang ini, punya cerita tersendiri. Selain kedunya dulu, sama-sama juara terbaik di jurusannya.

Untuk bisa dateng, selain banyak pengorbanan. Ada juga beberapa keajaiban pertolongan, biar bisa datang di acara ini.

Rasanya senang, dengan adanya pernikahan ini. Karena saah satu tonggak pencapaian hidup yang sahbat ane dicapai.

11.20 | Di Tempat Jual Kado
Saya masih kebawa bahagia dengan perasaan saat resepsi tadi. Yaitu ketika memilih kado, dan menulis ucapan kebahagiaan. Kemudian, saya melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit..

Dan ujian kesyukuran, bagi teman-teman yang datang walimah. Agar makan secukupnya, dan tidak berlebih-lebihan. Ujian juga, bagi saudara irul agar tidak terlena dengan kebahagiaan dari walimah pernikahan ini.

12.30 | RS Permata
Setelah muter-muter kesasar, akhirnya sampai juga di kamar yang dituju. Saat itu juga, 180 derajat perasaan saya berbalik.

Saya berniat menjenguk, karena berita dari pesan whatsapp beberapa waktu yang lalu. Yaitu kabar tentang, beberapa guru SMA, yang sedang sakit.

Beliau dulu guru kimia kami. Lulusan ITB jurusan kimia, tapi rela terdampar di kuningan buat ngajar sekolah yang waktu itu nggak terlalu prestius buat beliau saat itu. Tapi mungkin karena berbagai sebab, ia pilih peran guru. Meninggalkan, karir teknik seperti teman-teman sepantarannya dulu.

Tapi dibalik hobinya buat ngajar, beliau juga membimbing kami untuk urusan organisasi. Baik masalah osis, hingga tetek bengek kegiatan santri. Duet maut dengan istrinya, yang ngurus bagian perempuan.

Ternyata istri beliau, juga nggak kalah hebat. Selain memback-up urusan rumah tangga, ada banyak prestasi yang ditorehkan. Yang paling saya ingat, yaitu sebagai alumni favorit. Dan dengan bangga, beliau memproklamirkannya saat mengajar waktu itu.

Ya itu beliau dulu, sekarang ujian kesabaran untuk sembuh yang harus dihadapi. Semoga beliau dan keluarga bersabar untuk dengan apa yang Allah berikan.
--

Jadi ada 2 hal, diwaktu yang singkat antara kebahagiaan dan kesedihan. Oleh karena itu, mudah saja bagi Allah. Untuk membalikan keadaan. Bisa jadi detik ini kita sedang bahagia, beberapa detik kemudian datang kesedihan.

Dari cerita diatas, kita belajar. Ada 2 hal yang berbeda, bisa jadi baik ketika benar sudut pandang kita.

Dan semoga apapun ujian yang kita hadapi. Allah meningkatkan derajat, dan bisa lulus dari apapun ujian yang dihadapi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!