Searching...
Selasa, 09 Agustus 2016

Membangun Komitmen


Dahulu ada sebuah prajurit yang dikenal betapa mengerikan kekuatan ukhrawinya. Dan disaat itu ada seorang pemimpin yang menjadi teladannya. Dan suatu ketika saat sedang latihan, salah satu pasukannya bertanya "Kapten, bagaimana mastata'tum menurut anda ?" (Mastata'tum adalah bahasa arab yang berarti semampu kalian) Beliau tidak menjawab, tapi langsung berlali keliling lapangan terus dan terus hingga bukan saja lelah yang menjadi acuan berhentinya. Tetapi saat kesadaran sudah diambang batas, atau lebih tepatnya saat badan sudah pingsan.

Itulah komitmen para pendahulu kita, komitmen bagaimana menjaga amaliahnya. Namun saat ini tengoklah bagaimana kita, begitu mudahnya mentolerir kesalahan yang kita buat. Dengan ringannya menurunkan target yang sudah kita tentukan sebelumnya. Maka coba perhatikan bagaimana orang-orang besar baik di akherat maupun di dunia menjaga kebersinambungan amalnya. Tetaplah bertahan dan teruslah mempertahankan apa yang telah kita mulai..

Komitmen hadir menemani, dan menjadi penyeimbang jiwa saat kita sedang terpuruk. Komitmen yang akan mengingatkan tentang tujuan kita di depan. Dan apakah surganya akan diberikan kepada hambanya, yang mungkin menjaga komitmen sholat shubuhnya masih bolong-bolong ? Maka bagaimana dengan amalan-amalan lainnya ? Sudah saatnya kita mengintropeksi dan merutinkan amalan andalan kita. Menjaga setiap amal gerak kita agar tetap istiqomah untuk mencari ridho-Nya...

Sebuah nasehat dan kutipan dari ayah tercinta. Saat sudah lama tidak mendengar bagaimana sangarnya beliau saat berbicara diatas panggung...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!