Searching...
Sabtu, 14 November 2015

Kejadian kan...


Gua gak tau, mau nulis darimana tapi yang namanya kebiasaan itu akan jadi karakter dan kalau udah masif jadinya malah budaya. Niatan untuk merubah pun selalu ada, tapi komitmen untuk berada dalam hal kebaikan itu yang berkali-kali hilang. Karena emang kita adalah yang lingkungan pilih, maka pastikan hal-hal yang menjadi pengaruh juga kebaikan-kebaikan yang selalu tersemai, kebaikan yang hadir di setiap saat bagaimanapun kondisinya baik ketika lapang maupuan sempit.

Maka membuang kebiasaan adalah juga tentang bertaruh untuk masa depan, berjuang melawan kenyamanan yang kebiasaan berikan. karena untuk sembuh pun kadang harus minum obat yang pahit, maka untuk melawan kebiasaan yang melenakan juga dibutuhkan perjuangan. Apalagi jika yang dilawan tak rupawan karena emang gak kelihatan, Nafsu.

Maka, nasehat terbaik untuk mengalahkannya jadikan nafsumu sebagai penumpang dalam kehidupan. Karena emang iman yang mengemudikan, maka syahwat tersebut akan menjadi sebuah keindahan bahkan pahala karena emang diletakan di tempat yang tepat. Berjuang mungkin jika dalam keadaan lapang adalah sebuah keberuntungan, maka jika kesempitan yang menjadi rintangan. Tak ayal bukan kenikmatan yang dirasakan, bisa saja menjadi sebuah hal pendustaan. 

Lawanlah dengan keimanan untuk membuktikan seberapa dalam menghujam arti syahadahmu...


0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!