sakral disini tentunya bukan karena angkernya tetapi betapa “terbukanya” akal dan lubuk hati ketika kita makan, bahkan sebuah buku pernah tertulis “madrasah anak-anak berawal dari meja makan” karena sebuah obrolan atau candaan disini bukan lah hanya sebuah rutinitas, melainkan sudah menjadi kebutuhan bagi mereka yang jarang berkumpul..
dan Al-Qur’an sendiri sudah memberikan space khusus lewat diabadikannya sebuah surat yang terletak di nomor urut 5, Al-Mai’dah teeepatnya, dan dikisahkan Kaum Yahudi sebagai permintaan rizki kepada nabi Musa A.S., namun rizki disini bukan hanya jasmani saja, melainkan rizki ruhani juga diberikan, lewat percakapan di meja makan semua manusia dapat mencurahkan permasalahan selama seharian penuh yang jelas-jelas dapat menghilangkan rasa penat selama sehari penuh berkutat dengan pekerjaan atau amalan rutin setiap pagi..
to be continued..
0 komentar:
Posting Komentar