Searching...
Rabu, 25 Maret 2020

KONSENTRASI


Pernah nggak sihh ? Waktu lagi dengerin materi kuliah, rasanya greget banget pengen buka notif di hape atau cari kesibukan lain ??
***

Tenang itu wajar kok, tapi kalo berlebihan baru bermasalah. Karena buka sosmed atau kepo terhadap info baru, bisa menstimulasi tumbuhnya endorfin (Hormon yang bisa bikin, kita senang). Kalo menurut dr Edmi (pakar neurosains dari UHAMKA), rata-rata daya fokus seseorang hanya 20 menit. Jadi secara ideal ketika sudah masuk tenggang tersebut, kita butuh rehat sejenak atau melakukan kesibukan lain.

Tetaapi, di zaman revolusi industri 4.0 sekarang ini. Distraksi hadir, seolah menjadi hal biasa. Ibarat mengejar, benda berkedip yang memancing reaksi seketika. Yang akhirnya, kita membuat fokus dan konsentrasi kita buyar. Dikit-dikit kepoin twitter, bukain notif WA ,seolah-olah kita pengen jadi orang yang merasa paling update suatu info.

Dari kabar USA today, saat kita terus menerus merespons gangguan dari gadget elektronik. Bisa membakar habis bahan bakar otak, seperti glukosa dengan sangat cepat. Pada akhirnya saat terus-menerus merespon gadget, orang-orang kehilangan 10 poin dari IQnya.

Padahal, dari beberapa riset pada umumnya kita tidak bisa untuk multitasking yang bener adalah task switching. Sederhananya, kita perlu waktu 17 menit dari bukain sosmed untuk fokus kerja lagi. Sehingga karena kelehan, tidak mampun konsentrasi dan akhirnya kehilangan fokus dari tujuan yang pengen kita capai.

Dan ternyata buat sukses, kita nggak cukup dengan fokus aja kan? Kita juga perlu, konsentrasi untuk melanjutkan daya fokus. Dan menurutku, konsentrasi yang paling mudah didapat dan dilakuin ya sholat khusyuk. Karena menurt dr Sagiran, Allah menjadikan sholat sebagai sarana untuk menghadap bagi hamba-Nya secara menyeluruh. Jadi dengan menghadirkan kepasrahan, kita bisa dengan mudah untuk melatih daya konsentrasi kita.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!