Searching...
Sabtu, 16 April 2016

sungguh-sungguh


Sebagai seorang muslim kita juga dituntut untuk melaksanakan setiap amalan dengan sebaik-baiknya. Maka benarlah beberapa anjuran pentinngnya untuk memperhatikan kualitas dari kuantitas. Karena apalah artinya jumlah tanpa diiringi kapasitas dari masing-masing individunya.


Jos, makin banyak sesuatu yang ada dan benar-benar melekat pada diri orang tersebut. Karena ada ketekunan hingga akhirnya menyebabkan kesempurnaan usaha. Jujur aja sih, butuh proses biar bener-bener jadi karakter. Karena terbiasa menyepelekan, dan lebih mementingkan mematok target yang banyak tanpa diiringi kualitas.

Karena dalam proses pembiasaan ini. Belum tentu semuanya berhasil, karena bisa jadi apa yang kita usahakan masih dalam proses pengujian. Butuh sedimikian jenjang agar membentuk sebuah sinaps dalam otak kita. Yang outuputnya adalah akhlak atau karakter itu sendiri.

Dan cara yang sangat dianjurkan dalam islam, adalah berlatih lewat dalam kekhusyuan dalam sholat. Karena dengan kehusyuan itu, kita punya fikiran yang terfokuskan dan tajam. Akan mudah menghilangkan pencabangan pikiran ketika sholat. Khusunya dalam perkara dunia, maka benarlah nasehat seorang ulama. Bagaimana sholat yang hanya beberapa menit bisa khusyuk, ketika jeda diantaranya kita sibuk memikirkan dunia ? JLEBBB..

Teringat sebuah hadits, yang bagaimana Allah menetapkan segala sesuatunya dengan baik. Bahkan ketika membunuh harus dengan pedang yang paling tajam sekalipun. Maka ada korelasi yang menarik antara hadits ini, dan keahlian memusatkan pikiran. Jika pikiran kita tajam, bukankan begitu mudah kita dalam mengerjakan beberapa kesibukan. Hingga akhirnya kita telah menyempurnakan usaha? Waalahua'lam...


0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!