Terjemah ilmiahnya adalah suatu periode diantara depolarisasi dan repolarisasi. Tapi secara garis besar kurang lebih adalah dimana fase ketika kita
telah mencapai masa klimaks, dimana kita benar-benar lemas. Dan pekan ini,
setelah week end yang benar-benar terpuaskan ketika asupan kasih sayang dan
ilmiah telah dipenuhi. Walaupun sayang, masih kurang memperhatikan aspek
ruhiyah.
Dan akan ada masa futur setelah
retraksi itu benar -benar ada.Tapi ketauhilah bahwa mengkondisikanya memang
perlu waktu. Maka dari itu jangan lama-lama, seperlunya aja. Hingga akhirnya menghilangkan ritme yang telah
selama ini kita bangun. Dan pilihan untuk tetap konsisten terhadap ilmu itu harus
ada. Ketika berangkat pagi, tanpa ada persiapan ‘ruhani’ terlebih dahulu, maka
adakah yang lebih berbahaya ?
Karena semakin kita menggluti
sesuatu maka akan semakin bnayak tantangan yang ada, Jadi siapkan amunisi mu
untuk mengalahkan segala kemungkinan dari masing-masing hadangan. Ibarat kita
bermain panjat pinang, tentu semakin tinggi makin licin dan tantangannya pun
semakin besar. Maka butuh kemauan yang berlipat kali lebih keras dari manusia
pada umumnya.
Dan ternyata,
sebuah peringatan dari berhentinya sebuah kebiasaan untuk mencari berkah di
pagi hari pun lenyap. Maka cukuplah sakit sebagai peringatan dari kebaisaan
hidup kita selama ini yang jauh lebih dari kata layak untuk mensyukuri anugrah
kehidupan ini.
Kembali
lagi ke efek yang biasanya terjadi ketika kita ejakulasi, perlu sedikit waktu
untuk kita bangkit dan kembali ke performa biasanya untuk berjuang di medan
perang. Maka pilihan itu kembali lagi kepada kita, untuk menyerah pada keadaan
atau terus berjuang mengalahkan rintangan. Dan akan membuat diri ini semakin
berproses..
0 komentar:
Posting Komentar