Searching...
Sabtu, 16 April 2016

Refraksi efek





Terjemah ilmiahnya adalah suatu periode diantara depolarisasi dan repolarisasi. Tapi secara garis besar kurang lebih adalah dimana fase ketika kita telah mencapai masa klimaks, dimana kita benar-benar lemas. Dan pekan ini, setelah week end yang benar-benar terpuaskan ketika asupan kasih sayang dan ilmiah telah dipenuhi. Walaupun sayang, masih kurang memperhatikan aspek ruhiyah.
Dan akan ada masa futur setelah retraksi itu benar -benar ada.Tapi ketauhilah bahwa mengkondisikanya memang perlu waktu. Maka dari itu jangan lama-lama, seperlunya aja.  Hingga akhirnya menghilangkan ritme yang telah selama ini kita bangun. Dan pilihan untuk tetap konsisten terhadap ilmu itu harus ada. Ketika berangkat pagi, tanpa ada persiapan ‘ruhani’ terlebih dahulu, maka adakah yang lebih berbahaya ?
Karena semakin kita menggluti sesuatu maka akan semakin bnayak tantangan yang ada, Jadi siapkan amunisi mu untuk mengalahkan segala kemungkinan dari masing-masing hadangan. Ibarat kita bermain panjat pinang, tentu semakin tinggi makin licin dan tantangannya pun semakin besar. Maka butuh kemauan yang berlipat kali lebih keras dari manusia pada umumnya.
                Dan ternyata, sebuah peringatan dari berhentinya sebuah kebiasaan untuk mencari berkah di pagi hari pun lenyap. Maka cukuplah sakit sebagai peringatan dari kebaisaan hidup kita selama ini yang jauh lebih dari kata layak untuk mensyukuri anugrah kehidupan ini.
                Kembali lagi ke efek yang biasanya terjadi ketika kita ejakulasi, perlu sedikit waktu untuk kita bangkit dan kembali ke performa biasanya untuk berjuang di medan perang. Maka pilihan itu kembali lagi kepada kita, untuk menyerah pada keadaan atau terus berjuang mengalahkan rintangan. Dan akan membuat diri ini semakin berproses..

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!