Ujian adalah bagaimana Allah
menguji kita agar menjadi lebih amalannya. Menguji kita agar menjadi hamba yang
semakin berkualitas, agar bisa meningkatkan kapasitas. Ujian juga bisa berarti
bagaimana refleksi kita tentang bagaimana amalan kita sebelum-sebelumnya.
Dikisahkan seorang hamba yang
mengahafalkan lafadz ‘Allahu rabbi’ Sebelum meninggalnya hingga berulang kali
namun, ketika tiba ajalanya hamba tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan malaikat
yang menanyainya ketika di akherat. Begitulah kawan, hakikat ujian yang
merupakan refleksi diri atas apa yang telah terjadi.
Ketika kita faham bahwa ujian
bukan hanya selembar kertas atau bukan hanya sekedar pertanyaan belaka, maka
sebagai muslim yang berkarakter kita harus bersiap siaga terhadap ujian yang
Allah siapkan, dengan melakukan setiap amalan dengan bersungguh-sungguh dan
penuh dengan tanggung jawab penuh.
Maka seandainya jika kita sudah
mengamalkan pandangan seorang muslim tadi. Jangankan hanya ujian pelajaran,
jika ujian hidupnya yang tidak terrlihat dan kita tidak pernah mendapatkan apresiasi
melainkan hanya kesenangan diri. Sudah sepantasnya but kita-kita jauh lebih
produktif dalam memandang ujian bukan hanya dari segi hasil, tapi bagaimana
kita memaknai ujian tersebut agar kita menjadi hamba yang teruji, bukan hanya
sebagai materi tetapi juga imateri yang terlihat dari bagaimana keseharian kita
dalam berperilaku. Oke, selamat malam kawan dan selamat menempuh “ujian” dan
melewati ujian yang sesungguhnya..
0 komentar:
Posting Komentar