Searching...
Senin, 19 Oktober 2015

Hakikat ujian



Ujian adalah bagaimana Allah menguji kita agar menjadi lebih amalannya. Menguji kita agar menjadi hamba yang semakin berkualitas, agar bisa meningkatkan kapasitas. Ujian juga bisa berarti bagaimana refleksi kita tentang bagaimana amalan kita sebelum-sebelumnya.
Dikisahkan seorang hamba yang mengahafalkan lafadz ‘Allahu rabbi’ Sebelum meninggalnya hingga berulang kali namun, ketika tiba ajalanya hamba tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan malaikat yang menanyainya ketika di akherat. Begitulah kawan, hakikat ujian yang merupakan refleksi diri atas apa yang telah terjadi.
Ketika kita faham bahwa ujian bukan hanya selembar kertas atau bukan hanya sekedar pertanyaan belaka, maka sebagai muslim yang berkarakter kita harus bersiap siaga terhadap ujian yang Allah siapkan, dengan melakukan setiap amalan dengan bersungguh-sungguh dan penuh dengan tanggung jawab penuh.
Maka seandainya jika kita sudah mengamalkan pandangan seorang muslim tadi. Jangankan hanya ujian pelajaran, jika ujian hidupnya yang tidak terrlihat dan kita tidak pernah mendapatkan apresiasi melainkan hanya kesenangan diri. Sudah sepantasnya but kita-kita jauh lebih produktif dalam memandang ujian bukan hanya dari segi hasil, tapi bagaimana kita memaknai ujian tersebut agar kita menjadi hamba yang teruji, bukan hanya sebagai materi tetapi juga imateri yang terlihat dari bagaimana keseharian kita dalam berperilaku. Oke, selamat malam kawan dan selamat menempuh “ujian” dan melewati ujian yang sesungguhnya..

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!