Searching...
Senin, 02 Mei 2016

Dari refleksi Tentang Hari pendidikan


Bagi saya pribadi yang cukup tertarik di bidang pendidikan, kemarin adalah momentum tanpa adanya sebuah perubahan yang cukup signifikan. Karena pendidikan yang masih dikesampingkan hingga akhirnya sistem dahulu kita menghasilkan negarawan yang cukup oportunis dan materialisitis.

Ketika standar kepintaran yang diajarkan oleh sistem pendidikan kita hanya sebuah nilai atau prestasi akademik. Maka saat itu juga satandar kesuksesan dan harga diri hanya sebuah tahta dan harta. Tidak heran jika faham materialistis telah menghapus budaya-budaya kita. Yang pada akhirnya akan menjadi bumerang, dan menghilangkan kedaulatan dari negri kita sendiri.

Maka hari pendidikan kemarin, adalah sebuah evaluasi tentang segelintir permasalahan pendidikan yang semakin tidak karuhan. Padahal hakikat ilmu sendiri dalam islam sederhana, tentang apa yang bermanfaat dari ilmu kita. Bukan hanya sekedar prestasi di atas kertas atau hafalan ilmu-ilmu yang ada di kepala kita.

Dari sekian polemik yang menarik bagi saya pribadi, adalah tag tentang liberalisasi pendidikan. Yaitu ketika pemerintah melepaskan tanggung jawabnya sebagai pengayom dan memasukan PTN ke kerasnya dunia bisnis. Karena kemandirian bagi orang yang belum dewasa pada akhirnya akan menggadaikan harga dirinya. Menggadaikan dengan memeras para orang tua yang mungkin belum dianugrahi kemampuan membiayainya.

Dan pada akhirnya kita juga akan, menangisi lulusan-lulusan PTN yang kebanyak menjadi buruh industri. Karena buruh yang tidak memiliki kekuatan untuk merubah, hingga dengan mudahnya Tatanan sosial dan harga diri di negara kita dirampas begitu saja.

Mungkin bisa jadi bahan refrensi, https://www.selasar.com/budaya/jika-pendidikan-dianggap-sebuah-industri

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!